Ivanna Van Dijk





Judul         : Ivanna Van Dijk

Penulis     : Risa Saraswati

Penerbit    : Bukune

ISBN          : 9786022202752



Blurb : 

Hantu belanda berambut pirang itu telah terlihat marah, gusar dan mengusir siapapun yang datang ke rumah. Dia benci orang orang berwajah melayu, dia benci perempuan perempuan cantik, dia benci keluarga manusia yang berbahagia. Namun yang pali parah, dia sangat benci aku.


Berulang kali ku dengar dia berteriak, “pergi kau dari sini! Kau sahabat Elizabeth! Kau jahat! Sama seperti perempuan sundal itu!”


Ivanna namanya, gadis yang selalu membuat aku ketakutan. Tak ada yang berani mendekatinya karena serta merta dia itu akan menyerang nagai bertemu musuh. Tak habis pikir bagiku, kenapa harus aku terbawa dalam luapan kemarahannya?


Aku ingin mencari tahu sesuatu di masa lalunya. Sang hantu perempuan belanda angkuh yang pernah tinggal di rumah nenekku. Menjadi kakak angkat nagi Peter, William, Janshen, Hendrick, dan Hans. Aku tahu masa lalunya pasti mengerikan… 


Review : 


Buku yang menceritakan kisah hantu wanita bernama Ivanna, sosok hantu gadis belanda yang awal nya tidak mau menampakkan diri kepada Risa. 


Risa adalah seorang penulis yang mempunyai kemampuan untuk melihat sosok tak kasat mata. Risa dibuat penasaran dengan sosok hantu yang tidak pernah mau menunjukkan dirinya. Keanehan keanehan terjadi pada diri Risa, dan ternyata sosok Ivanna sudah berada dalam dirinya tanpa dia sadari. Dan Ivanna mulai menceritakan kisahnya,,,


Kisah bermula sejak keluarga van dijk datang ke tanah hindia belanda, dan jatuh cinta dengan segala sesuatu yang ada disana. keluarga Van Dijk adalah keluarga Ivanna yang ditugaskan oleh pemerintah netherland untuk melatih kemiliteran di hindia belanda. 


Ivanna adalah sosok gadis cantik, riang dan baik hati. Kebaikan hatinya diturunkan oleh ayah dan ibunya. Mereka merupakan keluarga penjajah yang sangat mencintai tanah jajahannya. mereka pun selalu memperlakukan orang pribumi dengan sangat baik. Terlalu menyukai tanah hindia belanda dan juga orang pribumi, membuat keluarga ini memberi nama anak kedua mereka dengan nama pribumi yaitu “Dimas”


Kebaikan keluarga Ivanna kepada orang pribumi dianggap aneh oleh bangsanya sendiri, orang orang netherland mulai menjauhi dan memusuhi keluarganya. Bahkan sampai di sekolah pun ivanna dan dimas tidak mempunyai teman. 

Perlakuan orang orang netherland yang berlangsung lama, tidak hanya kekerasan verbal, namun juga kekerasan fisik mulai di rasakan oleh keluarga ivanna. Bahkan sampai merenggut nyawa ayah, ibu dan adiknya. Itu membuat Ivanna tumbuh dalam kebencian, dan akhirnya ingin membalas dendam


Dalam buku ada kalimat yang saya sukai sebagai seorang manusia pada umumnya.


“Tuhan menganggap sama semua umatnya, tapi memang manusia yang membeda bedakannya. Kau akan paham soal ini kelak, aku tak bisa menjelaskannya sekarang”


Tidak hanya pada zaman hindia belanda, ternyata manusia selalu membeda bedakan dirinya sendiri sampai sekarang. 


Buku ini memberi kita pelajaran bahwa, sesuatu yang baik belum tentu dianggap baik oleh orang lain. Bukan tidak boleh berbuat baik, tapi bijak lah dalam memperlihatkan kebaikan kita di sekitar tempat tinggal kita.


Karakter Ivanna yang digambarkan dengan kisah yang sangat nyata, membuat aku sebagai pembaca ikut merasakan kesedihan dan kemalangan dari setiap kejadian yang dialami di tiap lembar nya. Jika menjadi Ivanna, aku pun mungkin akan melakukan hal yang sama dengan apa yang dia lakukan di dalam buku ini. Balas dendam memang tidak dibenarkan, tapi sebagai Ivanna dengan segala yang dia alami, aku rasa, itu sesuatu yang wajar. 


Aku suka penyampaian dalam buku ini sangat mudah dipahami. walaupun buku ini buku horror, namun tidak ada kesan yang menakutkan dalam pemilihan kata katanya. Buku ini bisa menjadi teman ngopi di sore hari sambil menikmati kopi..


jangan lupa beli bukunya ya di toko buku terdekat, pastikan buku yang kamu beli asli. atau bisa juga beli di penerbitnya langsung yaitu di bukune


4 komentar:

  1. Kak Ekaaa, adik aku rekomendasiin Ivana ini jugaa cuma versi filmnya. Kakak sudah pernah nonton filmnya juga kah?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Belum nonton filmnya,, kok ya agak serem kl nonton sendirian. hehehe..

      Hapus
  2. Belum pernah baca novel horor, harus coba ini,

    BalasHapus