Nasehat terbaik yang pernah aku terima




Pengalaman hidup terkadang membuat aku menyadari sesuatu, bahwa semua yang kita inginkan belum tentu kita dapatkan. pelajaran demi pelajaran diperoleh secara gratis, di berikan oleh Allah SWT agar aku bisa memperbaiki diri di keesokan hari.


Pelajaran yang bisa aku ambil, tidak mesti sesuatu yang terjadi dalam kehidupanku, bisa juga diambil dari kejadian atau peristiwa yang terjadi di lingkungan kita, atau bahkan orang orang terdekat kita. Namanya juga manusia, penuh dengan yang namanya khilaf atau lupa, sudah diberikan pelajaran juga kadang masih tetap saja melakukan kesalahan yang sama. 


Semenjak kelas 2 SMP, aku sudah jelaskan di artikel aku pernah tidak percaya diri Kalau aku tinggal dengan bibi. 5 tahun lamanya kita bersama, bukanlah waktu yang sebentar, namun tidak juga terlalu lama. Di sana banyak obrolan obrolan yang mungkin hanya sebatas ngobrol biasa, tetapi ada juga nasehat nasehat yang bibi ucapkan padaku. Bibi ku seorang guru bahasa indonesia di SMP negeri di kota subang, namun sekarang beliau sudah pensiun, mengingat memang umurnya yang sudah sepuh. Mungkin karena bibi seorang guru atau mungkin juga karena memang bibi berpendidikan, beliau jauh lebih ngemong atau bisa dibilang dalam bahasa lain mengayomi aku sebagai seorang keponakan, dibanding ibu ku.  


Nasehat bibi yang paling aku ingat adalah : 


“ Jadi perempuan harus mandiri, tidak boleh bergantung pada suami. Karena jodoh dan maut, ga ada yang tau. Jadi, bilamana suami di panggil tuhan, atau suami diambil orang  kamu ga akan terlalu merasa sakit dan hancur “


Belajar dari nasib ibu ku sendiri, yang menurut aku hancur ketika bapak pergi kepangkuan sang illahi, maka nasehat itu, aku ingat sampai sekarang. Dan aku juga akan laksanakan, karena sebagian perempuan hancur saat ditinggalkan. Aku tidak mau seperti perempuan perempuan itu, aku harus mandiri. 


Walaupun aku berusaha mandiri, aku tetap pada jalur kodrat seorang istri. Tidak melangkahi perintah suami sebagai kepala rumah tangga, aku berusaha mandiri hanya agar aku tidak bergantung terus kepada suami. 







3 komentar:

  1. semoga kita semua mendapat manfaat dari hobi menulis ini, yaa kak. bisa mandiri meskipun juga berperan sebagai ibu rumah tangga itu penting banget.

    BalasHapus
  2. Bakti kita sebagai istri ya kepada suami ya kak

    BalasHapus